HUBUNGAN PENDIDIKAN dan KEMISKINAN
Pendidikan bagi bangsa yang maju sangat penting, bisa di sebut pula dengan kebutuhan. Sama kebutuhan perumahan, sandang dan pangan, bahkan ada bangsa yang terkecil adalah keluarga, pendidikan merupakan kebutuhan utama artinya, mereka mau mengurangi kualitas perumahan, pakaian bahkan makanan demi melaksanakan pendidik anak-anaknya. Seharusnya negara juga demikian, apabila suatu negara ingin cepat maju dan berhasil dalam pembangunan. Prioritas pembangunan negara itu adalah pendidikan, jika perlu sektor-sektor yang tidak penting ditunda dulu dan dana dipusatkan pada pembangunan pendidikan.
Sebagian besar keadaan sosial ekonomi masyarakat kita tergolong tidak mampu dengan kata lain mereka masih dililiti kemiskinan. Mulai inpres 10 tahun 1971 tentang pembangunan sekolah dasar seharusnya dipercepat pengangkatan guru SD dan beribu-ribu bangunan sekolah supaya mereka mendapatkan biaya murah yang terjangkau oleh masyarakat Indonesia. Disanalah orang tua menyekolahkan anak-anak mereka, dan tidak Nampak perbedaan antara anak-anak orang miskin dengan anak orang kaya, karena mereka diberi seragam yang bersamaaan yang tidak akan merubah penampilan mereka.
Antara orang miskin yang berpendidikan dan orang kaya yang berpendidikan sangat berbeda karena pendidikan ini sebenarnya tidak diharapkan dari guru saja karena itu tidak akan cukup. Dari situlah orang tua berperan untuk mencukupi pendidikan mereka.
Kalau orang kaya mereka kebanyakan mendapat pendidikan dari guru saja, karena mereka selalu ditinggal oleh orang tua yang disibukkan oleh karir mereka. Jadi mereka kurang kasih sayang dari kedua orang tua mereka. Jadi mereka kurang diperhatikan dan akhirnya terjaebak kedalam dunia anak zaman sekarang, misalnya memakai narkoba, pergaulan bebas, dll.
Kalau oaring miskin mereka tetap diberikan pendidikan dirumah oleh kedua orang tua mereka sehingga kebanyakan yang pintar-pintar adalah orang anak orang miskin.
0 komentar:
Posting Komentar